Hidup

Pikiran Random Akhir Tahun 2018: Apakah Benar Ada Manusia Buruk dalam Hidup? Atau Hanya Masalah Sudut Pandang Semata?

Tulisan ini akan jadi Pikiran Random saya di akhir tahun 2018. Tentang manusia baik dan buruk, apakah memang pada dasarnya manusia itu baik atau malah sebaliknya? Hanya ada manusia yang buruk.

Kutipan ini setidaknya akhirnya membuat saya kembali berpikir ulang tentang manusia.

If you look in real life, it is very hard to describe people as good people, bad people, heroes or villains. People aren’t bad people. They all have their justifications.

Lennie James (dari: Brainy Quotes)

Sulit menggambarkan manusia yang baik/buruk, pahlawan/penjahat dalam hidup nyata.

Kalau dalam film, membedakan yang baik dari yang jahat itu mudah dilakukan. Walau tak jarang, stereotype sosok ini pun sering dibuat terlalu lebay.

Baca juga: Kamu adalah Bagaimana Kamu Makan

Apakah Ada Manusia Baik dan Buruk – Sebenarnya?

manusia baik dan buruk

Manusia dengan tato seperti ini sering dicap manusia buruk

Dalam film, kalau ingin tahu siapa heroes dalam film itu, cari saja yang nerdy look tapi sayang sama teman. Rata-rata gitu sih. Atau kalau untuk penjahat – orang buruknya – tinggal lihat yang tampangnya agak bengis.

Namun… gimana kalau dalam hidup nyata? Bisakah kita membedakannya semudah itu?

Seringkali, “penjahat” dalam hidup nyata itu malah ganteng/cantik. Gak terlihat kalau mereka ini jahat. Sebaliknya, manusia baik itu malah yang tampangnya aneh dan penuh tato. Gak bisa kita sama ratakan seperti dalam film.

Perspektif Sajakah?

Apakah penggolongan manusia dalam kubu baik dan jahat itu hanya perspektif semata? Bahwa tidak ada yang benar-benar jahat ataupun sangat baik dalam hidup ini.

Agak lama saya berpikir seperti ini dan masih saja rasanya belum menemukan jawaban paling tepat untuk hal ini.

Bisa jadi… masalah manusia baik dan buruk itu hanya masalah perspektif kita masing-masing. 

Namun, bisa juga gak.

Seperti yang dikatakan dalam kutipan di atas.

Baca juga: Perbedaan dalam Hidup – Cara Mengatasi Perbedaan Sudut Pandang (Perspektif)
manusia baik dan buruk dalam hidup

Manusia baik dan buruk itu hanya masalah sudut pandang dan alasan – setuju?

Justification – Justifikasi

Alias pembenaran. Dalam kutipan disebut bahwa tidak ada orang jahat dalam hidup ini, mereka semua pasti memiliki justifikasi (pembenaran) masing-masing.

Alasan kenapa mereka melakukan yang mereka lakukan.

Mau itu tindakan melanggar moral, aturan yang berlaku. Ataupun tidak melanggar. Semua tindakan manusia pasti ada alasannya.

Alasan Saja Atau…

Alasan inilah yang sebenarnya perlu kita ketahui. Karena hal inilah yang juga membuat perbedaan pandangan dan hasil.

Di sinilah kita perlu berpikir kritis dan memahami, apakah alasan yang disebutkan hanyalah alasan semata ataukah memang benar?

Alasan semata yang tidak punya makna apapun, bisa saja dibuat-buat dan tidak akan membuat “kesalahan” yang dilakukan menjadi benar. Sama halnya dengan

“Ya karena ingin aja ganti”

Ketika ditanya kenapa ingin mengganti sesuatu. Bukan alasan subtantif yang memang bisa dibuktikan kebenarannya.

tentang manusia baik dan buruk dalam hidup

Mana manusia yang baik dan mana yang buruk? Bisakah kamu bedakan dari gambar ini?

Saya pun pernah kok melakukannya. Saya menggunakan: “kenapa gak?” untuk menjawab tindakan saya yang jelas-jelas salah. “Kenapa gak” ini hanyalah sebatas alasan saya untuk menutupi kesalahan yang saya buat.

Biar gak ada pertanyaan lanjutan yang akan membuat saya tampak bodoh karena telah salah memilih. Sama halnya dengan “ya karena ingin aja..” tadi.

I mean, if you have valid point for your actions, you wouldn’t say something like that! At all. 

Menjadi Lebih Baik

Selalu salah satu resolusi tahun baru yang mudah diucapkan. Namun, susah dilakukan. Karena seringkali ukuran “BAIK” di sini gak jelas. Sama halnya ketika membagi ke dalam golongan manusia baik dan buruk.

Baik versi siapa? Buruk menurut apa?

Semua itu relatif kan? Sama relatifnya untuk alasan yang kita gunakan dalam justifikasi semua tindakan kita dalam hidup.

Jadi… kamu termasuk manusia baik atau buruk? Hehehe… canda. Yang terbaik sih… selalu menjadi manusia yang benar-benar MANUSIA. Yang gak memandang asal muasal, latar belakang tapi bisa menerima semua perbedaan dengan lebih terbuka. Ya kan?

2 Comments

  1. Heril Akbar 3 Januari 2019
    • Randomer 3 Januari 2019

Leave a Reply