Hidup Kerja Relationship

Jangan Playing Victim Melulu – Mungkin 5 Alasan Ini Sebab Mereka Malas Bicara Denganmu!

Dulu kalian dekat. Ke mana-mana barengan. Suka saling curhat dan mendukung layaknya sahabat sejati. Tapi akhir-akhir ini mereka menjauhimu begitu saja. Pesan WA darimu lebih sering tidak berbalas. Postingan status atau meme di media sosialmu sepi dari komentar mereka.

Sakit hati karena perlakuan teman-temanmu yang berubah seperti itu wajar. Cuma, sebelum playing victim, coba introspeksi diri dululah. Jangan-jangan, kamu pernah atau sedang melakukan satu atau beberapa dari lima (5) alasan malas bicara sama kamu ini.

5 Alasan Malas Bicara sama Kamu – Abisnya Kamu Tuh….

Sebenarnya banyak sih alasan malas bicara sama seseorang tu, Bisa kepakai semua jari kalau didaftar, namun kita bahas 5 aja ya.

1. Kamu selalu berpikir negatif tentang segala sesuatu.

alasan malas bicara dengan seseorang

Okelah, memang nggak ada manusia sempurna. Kita juga nggak mungkin bisa selalu bahagia. Ada kalanya kita perlu curhat kala bete atau sedang berduka.

Masalahnya, siapa sih, yang tahan dengerin orang mengeluh melulu? Emang nggak ada lagi alasan yang bisa bikin kamu bahagia? Apalagi bila teman-teman sudah berusaha menghiburmu dengan berbagai cara.

Eh, kamu malah masih mengeluh juga. Bahkan, ada kesan kamu sangat menikmati perhatian mereka dengan cara itu. Kabar buruknya, sebaik-baiknya teman, nggak ada yang tahan bila lama-lama hanya jadi terapis gratisan untukmu. Bukannya jahat dan nggak setia kawan, ya. Kamu bukan satu-satunya yang penting dalam hidup mereka. Mereka juga punya urusan lain.

Kabar baiknya, hari gini udah bukan zamannya malu konseling ke terapis. Siapa tahu, terapis yang tepat dapat membantumu mengatasi masalah yang mengusik kesehatan mentalmu.

2. Kamu hobi main standar ganda.

Ini sedikit terkait poin sebelumnya. Misalnya: kamu si tukang curhat kala bete. Eh, giliran teman gantian mau curhat, kamu malah nggak menyimak. Menurutmu, tidak ada yang mengalahkan masalah terberat dalam hidupmu. Bahkan, pernah dengan blak-blakan kamu bilang kalau kamu nggak mau mendengar keluhan mereka.

Gak usah heran kalo teman-teman lama-lama muak juga menjadi pendengarmu. Sudah egois, kasar pula. Jangan salahkan mereka bila akhirnya lebih memilih bercerita pada teman-teman lain. Selama ini kamu lebih sering memperlakukan mereka sebagai penonton daripada teman setara.

Jangan maksa mereka untuk selalu perhatian sama kamu, bila kamu-nya sendiri nggak bisa berlaku sama ke mereka. Pakai acara pilih-pilih segala lagi!

3. Kamu egois, suka mendominasi dan selalu mau menang sendiri.

Salah satu alasan malas bicara sama kamu tuh… karena kamu suka menang sendiri

Sebenarnya mengobrol denganmu asik, asal topiknya nggak berat. Masalahnya, kamu hobi ngotot demi ingin menang debat dengan segala cara. Kalau kebetulan argumenmu masuk akal sih, mungkin teman-temanmu tidak akan terlalu sebal. (Mungkin loh, ya.)

Kalau jelas-jelas salah, namun kamu-nya ogah mengaku salah maupun kalah? Teman-temanmu alamat bisa menyerah. Habis, kamu selalu bikin mereka lelah!

4. Kamu hobi memaksakan pendapatmu.

Apa yang paling menyebalkan sekaligus melelahkan dari orang yang mau menang sendiri? Seakan belum puas sudah memenangkan debat dengan segala cara (termasuk ad-hominem alias menyerang lawan secara personal), kamu tetap ingin membuat mereka mengatakan secara verbal bahwa mereka setuju denganmu. Meskipun mereka diam, kamu sadar itu bukan berarti mereka mengiyakan semua pendapatmu.

Mereka malas dan lelah berdebat denganmu, apalagi soal yang itu-itu terus.

Pokoknya, kamu harus bikin mereka tunduk total, hanya agar kamu bisa bebas meledek mereka. Asli, kayak nggak inget kalau kalian itu (harusnya) temenan dan mau menerima perbedaan pendapat tanpa (banyak) drama. Bahkan, untuk hal-hal lain, kamu juga demikian.

Misalnya: kamu lagi percaya sama satu ideologi tertentu – atau bergabung dengan grup yang percaya teori konspirasi. Bak penggemar fanatik yang kebablasan, kamu mau semua temanmu juga ikutan. Kamu mulai rajin mengirimi mereka tautan artikel, video, hingga meme yang berhubungan dengan kepercayaan barumu. Bahkan, kamu hanya mau membahas satu hal tiap kali mengobrol.

Kalau teman-temanmu makin tidak suka? Kamu akan menempuh segala cara agar mereka merasa bodoh dan bersalah. Cara ini populer dengan sebutan gaslighting’. Makanya, nggak usah baper kalau mereka makin malas mengobrol denganmu. Siap-siap saja dengan risiko di-‘mute’, ‘unfollow’, sampai blokir.

5. Kamu hobi nyinyir dan merajuk di media sosial.

Merasa keki dicuekin teman-temanmu begitu lama, maka kamu pun nyinyirin mereka di media sosial. Kamu posting status atau meme yang menyiratkan bahwa kamu “dijauhi oleh teman-temanmu sendiri”. Bahkan, ditambah dengan dugaan alasan mereka berbuat begitu.

Sayangnya, di usia dewasa, cara ini justru bikin kamu makin terlihat kekanak-kanakan. Bukannya berhasil bikin mereka bereaksi, yang ada kamu malah makin didiamkan.

Didiemin? Bisa Jadi Mereka pun Sibuk Loh

Coba kendalikan dulu egomu kalau memang beneran ingin ngomong dengan teman-temanmu lagi. Tanya baik-baik alasan mereka cuek denganmu akhir-akhir ini.

Untuk amannya, berbesar hatilah dengan meminta maaf bila kamu memang punya salah dengan mereka. Tapi, siap-siap juga dengan jawaban jujur mereka.

Dengarkan mereka sampai selesai. Hindari memotong ucapan mereka dengan berbagai alasan maupun pembelaan. Yang ada, mereka malah menyesal sudah mencoba bicara denganmu lagi.

Bisa jadi sebenarnya mereka bukannya malas bicara sama kamu karena alasan-alasan di atas. Bisa jadi mereka lagi sibuk atau juga sedang punya masalah. Cobalah ditanya dulu.

Ingat, teman baik bukan yang hanya bisa memujimu setinggi langit. Mereka juga harus berani menegurmu bila salah.

Habis itu? Ya, terserah. Mau playing victim terus demi egomu – atau mempertahankan persahabatanmu?

RR.

Leave a Reply