Hidup

Kehilangan dan Perpisahan dalam Hidup Bukan Dialami Kamu Saja, Ini 5 Langkah Menghadapinya

Siapa yang gak pernah mengalami kehilangan? Perpisahan dengan orang yang disayangi. Saya yakin sih semua pernah mengalaminya.

Mulai dari kehilangan barang yang dimiliki hingga kehilangan orang yang disayangi. Perpisahan dengan barang dan juga orang kesayangan itu bisa jadi meninggalkan goresan yang mendalam, namun mungkin juga tidak. Kembali pada keterikatannya dengan yang hilang itu dan juga sensitif atau gak orangnya.

Saya sendiri pernah dibilang terlalu sensitif karena gampang sedih kalau mendengar kisah yang mengharukan tentang kehilangan dan perpisahan ini.

“Cowok kok sensitif banget… hati-hati +”

Gitu ledekan teman-teman saya. Awalnya sih kesel, namun lama-lama biasa aja. Kenapa? Karena menurut saya, wajarlah saya merasa sedih. Yang gak wajar adalah mereka yang gak bisa sedih karena telah kehilangan sesuatu dan mengalami perpisahan, imho ya.

Tentang Kehilangan dan Perpisahan dalam Hidup

Tidak ada yang kekal di dunia ini!!!

Itu sih kenyataannya.

Tidak ada satupun yang kekal – abadi di dunia ini. Barang apapun bisa hilang atau rusak. Orang pun bisa menghilang atau meninggal dunia. Justru ketidakkekalan ini yang membuat hidup kita lebih menarik. Jadi ada “drama” nya.

Namun, tidak semua dari kita bisa menerima ketika kehilangan dan perpisahan ini datang menghampiri. Apalagi yang datangnya tiba-tiba. Tak ada angin dan tak ada hujan. Semua hanya titipan – kata WS Rendra.

tentang kehilangan dan perpisahan - semua hanya titipan ws rendra

Tulisan WS Rendra – Makna Sebuah Titipan ini cocok untuk memahami tentang kehilangan dan perpisahan dalam hidup

Saya masih ingat ketika harus kehilangan almarhum ayah saya – ketika saya masih kuliah. Kondisi ayah yang sudah berkali-kali keluar masuk rumah sakit memang sudah memberi tanda. Bahwa saya dan keluarga juga harus bersiap kalau akan ada perpisahan dengannya.

Lalu, tibalah masa itu. Saat di mana almarhum ayah harus pergi meninggalkan kami semua. Di saat itu, saya yang baru saja kembali dari rumah sakit, ditelepon kakak untuk segera kembali ke sana. Setibanya di sana, ayah sudah di ruangan berbeda.

Kondisinya semakin parah. Kami terdiam – atau lebih tepatnya – saya terdiam. Ayah yang dulu sering membuat saya kesal dengan membanding-bandingkan saya dengan teman, kini di sana, terbaring lemah. Dan ketika beliau pergi, saya masih terdiam. Tak ada satu suarapun keluar dari bibir saya.

Saya – yang sudah “dipersiapkan” dengan perpisahan itu – hanya terdiam. Tak ada air mata – tak ada suara apapun. Hanya diam, menatapnya.

Tak Mudah Mengalami Kehilangan atau Perpisahan dalam Hidup

Itu yang saya rasakan setelahnya. Tidak mudah sama sekali menghadapi semua itu. Sekalipun sudah “dipersiapkan”. Apalagi mereka yang tidak siap sama sekali.

Tidak mudah namun kita harus MENGHADAPI kehilangan dan perpisahan itu.

Entah kapan – entah di mana, kita akan menghadapinya. Semua itu adalah pasti. Percayalah… sesiap apapun kita – atau setidaknya kita berharap kita sudah siap, tidak pernah mudah menghadapinya.

tentang kehilangan dan perpisahan dalam hidup serta cara mengatasi

Menghadapi kehilangan almarhum ayah, saya tidak bisa menangis hingga akhirnya beberapa hari kemudian, ketika saya sedang sendirian… semua hadir gitu saja.

I was just crying and crying and crying. 

Rupanya, semua tertahan di dalam. Dan baru bisa keluar ketika rasa sendiri menghampiri dan kenangan demi kenangan pun datang.

Kehilangan orang yang kita sayang – keluarga atau mungkin pasangan hidup atau pacar, memang tidak pernah gampang. Namun bukan berarti tidak bisa dilewati dengan baik.

Terkadang Melarikan Diri Adalah Pilihan Terbaik

Banyak yang dilakukan oleh kita ketika menghadapi kehilangan atau perpisahan dalam hidup kita. Yang paling sering adalah:

Menyangkal dan melarikan diri.

Karena itu yang paling mudah dilakukan. Percaya deh, saya pun pernah melakukannya ketika punya masalah dengan pacar. Lebih gampang mengabaikannya dan melarikan diri dalam pekerjaan, perjalanan memanjat gunung, baca buku dan lainnya.

Untungnya gak sampai melarikan diri ke narkoba dan hal-hal yang dilarang – walaupun saat itu mulai tidak lagi percaya akan cinta. Namun, semua itu hanyalah sementara. Pelarian sementara saja – akan tiba lagi waktu seperti yang saya alami tentang ayah saya di atas.

Ketika di saat seperti itu, hanya ada: “SAYA HARUS BAGAIMANA?”

Cara Mengatasi Kehilangan dan Perpisahan dalam Hidup dan Move On

Cara-cara di bawah ini yang saya lakukan untuk melewati masa-masa terkelam dalam hidup – termasuk menghadapi perpisahan dan kehilangan. Cara yang berhasil membuat saya move on – sekalipun membutuhkan waktu lama, tapi berhasil,

1. Mengakui Kalau Memang Kita Sedang Mengalami Kehilangan dan Perpisahan

Hindari cara melarikan diri yang di atas – walau kadang “melarikan diri” terasa cara paling tepat untuk dilakukan. Namun, ketika kita melarikan diri dan menghindari kenyataan bahwa kita sedang dalam kondisi ini, kita tidak akan bisa melangkah lebih lanjut.

cara mengatasi kehilangan dan perpisahan dalam hidup serta terus move on

Buka diri dan mengakui bahwa kita memang sedang dalam kondisi sedih karena kehilangan dan perpisahan dalam hidup kita adalah langkah awal mengatasinya

Ini yang terjadi pada saya. Enggan mengakui kalau saya dalam masa berduka karena kehilangan dan perpisahan. Sampai akhirnya saya “dipaksa” mengakuinya oleh alam bawah sadar saya.

Alam bawah sadar kita tahu dan paham bahwa kita membutuhkan “masa berduka” ini. Dia akan memaksa kita. Dan ketika masa itu datang – peluklah erat. Akui bahwa memang kita sedang berduka.

2. Menangis – Berteriak – Lakukan Apapun Untuk Membuat Hatimu Lapang

Jangan melarikan diri pada hal-hal tidak baik seperti narkoba dan lainnya. Namun lakukan yang paling alami yang bisa kita lakukan. Menangis kalau memang kita ingin menangis – gak perlu sungkan dan malu.

Berteriaklah kalau memang itu akan membuat kita lega.

Atau lakukan apapun yang kirnya bisa membuat kita lega. Saya pribadi melepaskan dengan menulis. Jujur ketika menuliskan Dear Younger Me di Trivia, rasanya jauh lebih plong dan saya merasa sangat lepas.

3. Dekatkan Diri PadaNYA

kehilangan dan perpisahan dalam hidup

Mendekatkan diri PADANYA – salah satu langkah mengatasi kehilangan dan perpisahan dalam hidup kita

Kita, terbiasa untuk melupakan DIA ketika kita bahagia. Namun kita selalu ingat akan DIA ketika masalah datang. Tak apa. Dekatkanlah diri kita pada NYA. Ungkapkan semua yang ada di hati kita. Carilah jawaban akan semua pertanyaan untuk DIA.

Tak pernah salah untuk membuka diri pada Tuhan – gak pernah sama sekali.

4. Nikmati Waktu yang Ada dengan Keluarga dan Teman Terdekat

Keluarga dan teman adalah orang-orang yang akan selalu ada untuk kita – bahkan di saat terkelam dalam hidup kita. Nikmatilah kebersamaan itu. Jalani waktu bersama orang terdekat kita dengan senyuman.

Percaya deh… Mereka ini sebenarnya tahu apa yang kita rasakan di saat kehilangan dan perpisahan itu datang pada hidup kita. Dan masing-masing dari mereka akan memberikan sesuatu yang bisa membuat kita tetap bertahan dan terus maju dalam hidup. keep moving forward. 

5. Biarkan Waktu Bekerja

Iya. Kalau cara-cara memengatasi kesedihan karena kehilangan di atas sudah kamu lakukan dan kamu masih merasa down, biarkan waktu bekerja. Waktu itu punya cara misterius dalam bekerja menyembuhkan luka.

Seperti kata teman saya:

“Everything will be okay – eventually.”

Seperti itu juga waktu bekerja menyembuhkan kesedihan kita. Kita kan sudah melakukan segala apa yang kita bisa, jadi sekarang, biarkan waktu menyelesaikan tugasnya.

Berpikir Positif dan Tetap Bersyukur

Sekalipun sulit, kita hendaknya tetap berpikir positif dan terus bersyukur dalam hidup ini. Seperti tulisan teman – key of happiness is being grateful at any time. Kita diberikan masa-masa buruk pun bukan tanpa alasan kok. Pasti ada sesuatu yang dirancang untuk kita ke depannya. Yang lebih baik lagi.

kehilangan dan perpisahan

Tetap berpikir positif dan bersyukur sekalipun sedang kondisi yang tak baik

Yang perlu kita lakukan ketika kehilangan dan perpisahan datang dalam hidup kita adalah mengakuinya dan kemudian menjalaninya. Hidup kita harus terus berputar. Keep Moving Forward. 

Kalau kamu, ada tips lainnya gak?

2 Comments

  1. Ester Jimin 13 September 2019

Leave a Reply